LAGI !! Kecelakaan dan Pertolongan Pertama di Laboratorium


.


Ilmu kimia merupakan cabang ilmu yang tidak hanya dipelajari di dalam kelas tetapi juga diaplikasikan di laboratorium. Laboratorium merupakan tempat praktikum atau tempat untuk membuktikan kebenaran-kebenaran suatu teori dalam ilmu kimia. Bekerja di labooratorium tidaklah seaman belajar di kelas karena bekerja di laboratorium mempunyai potensi kecelakaan yang sangat berbahaya. Meskipun suatu kecelakaan kecil atau ringan tetapi tetap saja memberikan efek yang sangat besar, baik berupa efek sementara ataupun permanen. Beberapa contoh bahaya yang dimaksud seperti; iritasi, luka, keracunan, ledakan bahkan kebakaran. Sumber bahaya tersebut tidak hanya berasal dari zat-zat kimia yang ada di laboratorium tetapi juga berasal dari kecerobohan praktikan dalam melakukan praktikum. Tidak hanya itu kekagetan dan kepanikan yang disebabkan oleh kecelakaan yang bersifat mendadak juga memberikan pengaruh yang besar pada kecelakaan tersebut. Untuk itu seorang guru yang akan mengajar dan memandu kegiatan praktikum kimia memerlukan pengetahuan tentang Pertolongan Pertama pada Kecelakaan yang terjadi di laboratorium. Hal ini dilakukan agar kecelakaan tersebut mendapat perlakuan selayaknya dan memungkinkan guru tersebut menyelidiki penyebab terjadinya kecelakaan.

Berikut ini ada tiga hal mendasar yang harus diidentifikasi sebelum mengangani suatu kecelakaan di labor yaitu
1. Gambaran kecelakaan temasuk luka jika ada.
2. Sebab-sebab kecelakaan.
3. Gambaran tindakan yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya kembali kecelakaan
Berikut ini merupakan tips cara penanganan awal sebagai pertolongan pertama (P3K) pada kecelakaan di Laboratorium kimia
  1. Luka kecil
Setiap kecelakaan bagaimanapun kecilnya harus segera diatasi karena dapat berakibat fatal. Luka yang kecil tersebut harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum diberi obat-obatan dan setelah itu sebaiknya ditutup atau dibalut dengan kain atau sejenisnya. 
  1. Luka besar
Untuk luka besar seperti luka bakar atau luka yang disebabkan oleh material rusak harus diberikan pertolongan medis dengan cepat, dengan cara memberikan pertolongan dengan menggunakan obat-obatan yang ada di kotak P3K, jika obat yang diperlukan tidak ada korban harus segera diantarkan ke rumah sakit terdekat dan pasien tidak boleh banyak bergerak.
Untuk mengatasi agar tidak ada kecelakaan setelah kejadian tersebut, maka tempat kejadian harus diamankan terlebih dahulu dan meminta praktikan lain tidak berdiri terlalu dekat dengan tempat kejadian.


Berikut ini ada beberapa penangan luka berdasarkan penyebabnya. 
Luka bakar akibat zat kimia
Terkena larutan asam
  1. kulit segera dihapuskan dengan kapas atau lap halus 
  2. dicuci dengan air mengalir sebanyak-banyaknya 
  3. Selanjutnya cuci dengan 1% Na2CO3
  4. kemudian cuci lagi dengan air 
  5. Keringkan dan olesi dengan salep levertran.
Terkena logam natrium atau kalium
1.      Logam yang nempel segera diambil 
1.      Kulit dicuci dengan air mengalir kira-kira selama 15-20 menit 
2.      Netralkan dengan larutan 1% asam asetat 
3.      Dikeringkan dan olesi dengan salep levertran atau luka ditutup dengan kapas steril atau kapas yang telah dibasahi asam pikrat.
Terkena bromine
  • Segera dicuci dengan larutan amonia encer 
  •  Luka tersebut ditutup dengan pasta Na2CO3.  
Terkena phospor  
1.      Kulit yang terkena segera dicuci dengan air sebanyak-banyaknya 
2.      Kemudian cuci dengan larutan 3% CuSO4.
Luka bakar akibat benda panas
1.      Diolesi dengan salep minyak ikan atau levertran 
2.      Mencelupkan ke dalam air es secepat mungkin atau dikompres sampai rasa nyeri agak berkurang
Luka pada mata
Terkena percikan larutan asam
    1.  Jika terkena percikan asam encer,
    2.  Mata dapat dicuci dengan air bersih kira-kira 15 menit terus-menerus
    3.  Dicuci dengan larutan 1% Na2C3
Terkena percikan larutan basa
        1.  Dicuci dengan air bersih kira-kira 15 menit terus-menerus
        2. Dicuci dengan larutan 1% asam borat dengan gelas pencuci mata

  1. Shock yang disebabkan listrik
Apabila ada kecelakaan yang disebabkan karena aliran listrik, maka matikan arus listrik sebelum berusaha menolong korban yang terkontak dengan arus listrik. Jika tidak memungkinkan , lindungi tangan dengan sarung tangan karet atau material atau wol kering sebelum menyentuh korban untuk penangan selanjutnya.

  1. Gas Beracun
Dalam kasus keracunan, tindakkan yang harus dilakukan adalah mengirip korban ke pertolongan medis, dan menjaga agar korban tetap dalam keadaan hangat dan tenang. Biasanya pertolongan pertama yang sering dilakukan adalah memberikan susu dalam jumlah yang banyak dan pindahkan korban ke tempat  yang berudara segar.
Untuk zat-zat yang beracun, antitode haruslah tersedia untuk menghilangkan zat-zat beracun tersebut, tetapi antitode ini tidak dapat diberikan kepada korban yang tidak sadarkan diri.

  1. Penyebab keracunan yang tidak diketahui
Ada tiga prinsip yang dapat diikuti, yaitu:
    1. Berikan air dalam jumlah yang banyak, beri susu atau barley water untuk diminum.
    2. Berikan obat muntah (hanya bila tidak ada tanda terbakar pada mulut dan bibir, hal ini bertujuan untuk menunjukkan racun yang merusak (korosif).
    3. Secara biasa, pindahkan korban ke udara segar, baringkan dan hangatkan korban, buka pakaian dari pinggang ke hingga leher. Jangan berikan obat lain selain kopi panas, berikan oksigen jika perlu, tetapi hanya melalui alat pernafasan buatan jika nyata-nyata pernafasan terhenti.

Jika terjadi kecelakaan laboratorium, sebaiknya segera menghubungi Badan Layanan/personel seperti :
  • Biological Safety Officer
  • Pejabat laboratorium
  • Engineering/Water/Gas/Electrical
Dan hal yang tidak kalah penting dalam menangani kecelakaan di lab adalah mengetahui cara penggumnaan perlengkapan yang digunakan untuk perlindungan diri dan alat-alat laboratorium dalam kasus darurat dan peristiwa yang tidak biasa. Setiap orang yang bekerja di lab harus mengetahui bagaimana menggunakan semua perlengkapan keselamatan kerja di lab. Berikut beberapa peralatan darurat yang diperlukan pada saat kecelakaan dengan mengutamakan kecepatan yait :
· Alarm Kebakaran (fire alarm)
Sebagai tanda jika terjadi kebakaran di labor.

· Pendeteksi Asap (Smog detector)
Untuk mendeteksi jenis asap yang ada di labor.

· Kotak P3K (kid aid)
Kotak yang berisi obat-obatan dan perlengkapan pertolongan pertama seperti : Kain kasa, kapas, plester, gunting, betadine, alkohol

· Ventilasi (ventilation)
Ventilasi ini ada 2 macam yaitu ventilasi sentral dan ventilasi lokal, digunakan untuk menjaga sirkulasi udara.

· Alat dan bahan pemadam kebakaran (fire extinguisher)
Fire extinguisher digunakan untuk memadamkan api jika terjadi kebakaran. Fire extinguisher ini ada 4 macam berdasarkan zat yang ada di dalamnya dimana penggunaannya didasarkan pada material penyebab kebakaran.

· Pancuran Keselamatan (shower)
Shower digunakan untuk mandi jika badan terkena tumpahan zat berbahaya.


· Pencuci mata (eye wash)
Pencuci mata digunakan apabila ada zat yang masuk ke mata.

· Pintu Darurat (emergency door)
Pintu darurat digunakan untuk evakuasi cepat dan aman menuju tempat aman atau ke luar labor jika terjadi kebakaran atau kecelakaan lainnya.

·  Selimut Kebakaran
Selimut kebakaran merupakan selimut yang terbuat dari bahan yang tahan terhadap api. Selimut ini digunakan apabila kita terjebak dalam kebakaran.
Bagaimana pun canggih dan hebatnya cara pertolongan pertama pada kecelakaan di labor, tetap saja pencegahannya lebih baik. Pencegahan kecelakaan harus dilakukan sedini mungkin karena lebih mudah dan murah dibandingkan dengan perbaikan dan penggantian akibat kecelakaan yang sudah terjadi apalagi kerugian akibat kebakaran dan kematian. Pada dasarnya ada empat prinsip untuk membuat suatu laboratorium bebas dan aman dari kecelakaan (accident free operation), yaitu:
1. Semua kecelakaan sekecil apapun yang mungkin terjadi, harus dapat dicegah sedini mungkin.
2. Lingkungan kerja termasuk bangunan, alat, sistem, dan sarana laboratorium harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak akan menimbulkan bahaya kecelakaan.
3. Setiap personal yang bekerja di laboratorium harus dilatih agar membiasakan diri bekerja secara aman, bersih dan disiplin.
Sumber:
http://hernichemistry.wordpress.com/category/kimia/labor-kimia/
Tarmizi.2007. Pentunjuk Laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam. Padang: UNP Press

Your Reply